Nasi Lamang Daun Ketari


SagoNews.com - Lamang merupakan masakan dari beras pulut, menggunakan media bambu sebagai ganti periuk atau ransang. Biasanya lamang dibuat orang Minangkabau untuk teman memakan ragi dan juga durian, tapi di Nagari Gurun, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota redaksi ini menemukan lamang yang berisikan nasi, terbuat dari beras biasa.

Jika lamang pulut dibalut oleh daun pisang, di dalam rimba pinggiran gunung Bungsu Sumatra Barat ini, berasnya dibalut oleh daun ketari, yaitu sejenis daun pakis namun berbentuk daun pisang juga, ukurannya lebih kecil dan teksturnya lebih lunak dari daun pisang. Cara memasak nasi lamang itu, beras dibasahkan dengan air bersih, setelah itu digulung atau dibalut dengan daun ketari, kemudian dimasukkan ke dalam buluh bambu yang sudah disiapkan sebelumnya.

Setelah itu, pastikan ujung - ujung daun ketari menutup bagian atas buluh bambu, kemudian isi dengan air bersih sebanyak 3/4 ukuran bambu, lalu letakkan diatas api kayu dengan posisi miring, seperti difoto. Sekitar 10 menit, nasi lamangnya matang dengan tanda - tanda terlihat uap air yang keluar dari ujung buluh bambu, setalah itu tercium bau wangi dari nasi yang baru masak.


Setalah masak, untuk menikmati nasi lamang ala rimba itu pembaca bisa menggunakan daun pisang, talam atau nampan jika ingin makan bajamba (makan ramai - ramai). Buluh bambu berisi nasi lamang tadi harus dibelah terlebih dahulu untuk mengeluarkan nasi yang sudah masak dibalut daun ketari. Aromanya sungguh wangi.

Sedangkan lauk yang sesuai dengan nasi lamang adalah seperti sambalado, sayur pucuk ubi, petai, jengkol dan ikan teri. Jika tertarik, pembaca bisa mencoba membuatnya di rumah dengan mengganti daun ketari dengan daun pisang. Bersambung... (frp)