Hal itu diungkapkan koordinator Relawan Millenial (pemuda) RKN, Mulyadi pada hari ini, Sabtu (4/4). Menurut pria 25 tahun itu, RKN sudah membeli lahan di perbukitan yang terletak di Nagari Gurun. "Tujuannya untuk memaksimalkan lahan tidur dan untuk membuka lapangan pekerjaan," kata Mulyadi.
Diketahui RKN akan merekrut pemuda - pemuda di Nagari Gurun dan Kabupaten Limapuluh Kota secara umumnya, terutama mereka yang berkompeten dan bersemangat untuk merubah penghidupan. Saat redaksi ini berkesempatan datang ke lokasi pertaniannya, sudah terlihat sebanyak 10 orang pemuda aktif mengolah lahan.
Ada yang merambah gulma, mencangkul tanah dan memasak nasi. Uniknya mereka terlihat menikmati pekerjaan sebagai petani, barangkali karena sudah terbiasa sejak kecil. Kemahiran mereka terlihat bagaikan petani profesinonal dan cara memasak nasi juga berbeda dari biasa.
"Di kebun (parak) ini kita masak nasi dengan menggunakan bambu, atau dilamang. Rasanya sungguh enak," kata Manan (33) seorang pemuda yang dulu bekerja sebagai sopir dan kini sudah menganggur akibat di rumahkan.
Kemudian menurutnya ia diajak oleh RKN bekerja disini, Alhamdulillah, ucapnya.
Selain asik melihat para pemuda Gurun bekerja mengolah lahan, penulis juga lengah melihat proses memasak nasi dengan cara dilamang tersebut, medianya terlihat 3 ruas bambu berisi beras yang dilapisi dengan daun ketari. Diketahui, daun ketari seperti daun pinang namun agak lebar, tergolong ke jenis pakis (red).
Syahdan, uap air nasi sudah mengepul. Dipinggir kebun juga terdengar suara durian yang satu per satu mulai berjatuhan, durian hutan warnanya kuning emas. Aromanya wangi dan pasti segar saat dimakan ketika baru jatuh dari pohonnya. Satu dua isi durian penulis coba, setelah itu ada rasa syukur kepada nikmat Tuhan yang tak terhingga.
Menurut Mulyadi, lahan RKN yang bisa diolah ada sekitar 50 Hektar. Rekrutmen tenaga kerjanya dari rekomendasi petani - petani setempat, "untuk mengolah lahan 50 Hektare itu diperkirakan memakai tenaga kerja sebanyak 150 orang, pada setiap hektar bisa bekerja langsung 3 orang. Namun kita betul - betul melihat siapa yang punya semangat," kata lulusan pertanian di Politeknik Negeri Payakumbuh di Tanjung Pati itu.
Masih menurut Mulyadi, komoditas pertanian yang akan ditanam di lahan itu di antaranya, cabe rawit, lengkuas, jahe, gardamunggu, pepaya, kakao, kopi, jeruk nipis dan aneka macam tanaman kebun lainnya. "Sekarang kita bersama - sama membuka lahan, membebaskannya dari gulma dan belukar. Mudah - mudahan bulan Mei ini (2020-red) sudah bisa ditanam dan bulan Agustus nanti sudah bisa panen dan siap untuk dijual," kata pria berwajah teduh itu.
Dijelaskan juga, selain rekrutmen tenaga pengolahan lahan, RKN juga akan merekrut tenaga pengolahan hasil dan tenaga penjualan hingga distribusi hasil pertanian itu nantinya, "mudah - mudahan upaya ini berhasil dan terus mengalirkan lapangan kerja bagi masyarakat kita," kata RKN yang juga ikut dalam proses membuka lahan itu.
RKN terlihat ikut mencangkul, merambah, memasak nasi dan bahkan mengangkat potongan kayu. Bersambung. (frp)