Kawa Daun Minuman Zaman Penjajahan, Abadi Hingga Sekarang


Payakumbuh, Sagonews.com - Minuman kawa daun merupakan minuman khas Sumatera Barat, diminum oleh orang - orang pribumi pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sebelum tahun 2000 orang - orang Suku Minangkabau menyebutnya dengan 'minum kawa'.

Dalam catatan Belanda Istilah tersebut ditemukan pada laporan seorang contreleur Belanda untuk batipuah/X Koto di akhir tahun 1890. Dalam catatan itu, orang - orang Belanda menyebutnya dengan 'Melayu Kopi Daun.'

Menurut orang - orang, kawa daun diyakini dapat meningkatkan stamina, vitalitas bagi pria dan salah satu obat alternatif bila susah dapat anak (fakta / mitos masyarakat). Lepas dari itu semua, minuman kawa daun masih enak dan layak untuk dinikmati.

Sebab diolah secara tradisional, ranting - ranting daun kopi disangai (diletakkan diatas bara api). Kemudian dipukul - pukul ke sebuah kayu untuk menyisihkan antara ranting dan daunnya. Setelah itu, daun kawa bisa kita seduh seperti membuat teh atau dengan direbus, untuk mendapatkan rasa yang lebih kuat.

Kawa daun juga enak ketika dicampur dengan gula, susu, telur itik atau lebih enak lagi dengan gula aren. Bahan baku seperti itu tidak susah untuk ditemukan.

Minuman kawa daun kembali membumi, seiring dengan laju gaya hidup nongkrong ala masa kini. Minuman kawa daun tetap eksis di cafe - cafe, di Kota Payakumbuh dapat kita temukan di Dangau Kawa Daun, Koto Nan Ampek. Sedangkan dalam kemasan, pembaca bisa memesannya via whatsapp ke 082387120624 a/n Fadli. (frp)