Survei Elektabiltas SBLF Bikin Panas, Ini Metodenya


Limapuluh Kota, SagoNews.com - Hasil survei elektabilitas bakal calon bupati yang dirilis oleh Sumatra Barat Leadership Forum (SBLF) Rabu (11/3) lalu membuat suasana Pilkada semakin panas dan terang. Pasalnya, hasil survei dengan persentase yang begitu ketat ditampilkan secara terbuka oleh SBLF.

Bahkan selisih elektabilitas Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) dengan incumbent hanya sekitar 1,25 persen. Hal ini tentu saja membuat publik di Kabupaten Limapuluh Kota bereaksi, antara percaya dan tidak, publik bertanya - tanya.

Konsultan SBLF Edo Anderson menjelaskan, metode - metode survei yang dilakukannya sudah benar, mulai dari tanggal 5 hingga 10 maret 2020, survei dilakukan secara tatap muka dengan sampel penduduk Kabupaten Limapuluh Kota, yang berusia 17 tahun ke atas. "nama metodenya multistage random sampling, level signivikan 95 persen dengan margin eror 3,1 persen," ucap pria yang sejak tahun 2014 sudah mensurvei Pemilu dan Pilkada di Sumatra Barat itu.

Edo juga menjelaskan bahwa dirinya diminta oleh DPP PKS untuk mensurvei elektabilitas kandidat - kandidat calon bupati di Sumatra Barat, "di Kabupaten Limapuluh Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) sepertinya layak menjadi bupati, karena incumbent sendiri belum ada komunikasi ke DPP PKS," kata Edo, Jum'at (13/3).

Terpisaha RKN ketika ditanya, menyebutkan, "Insyaa Allah, survei elektabilitasnya akan melewati incumbent sekitar 2 bulan lagi, mudah - mudahan saja, bantu do'akan ya, karena kita dan relawan terus berikhtiar dengan semangat. Semoga visi masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota yang sejahtera dan madani dapat terwujud," ucap pengusaha sukses yang sederhana itu kepada media ini, Jum'at sore (13/3). 

RKN juga menyebutkan relawannya terus semangat, kalangan millenial sibuk ke lapangan untuk menemui masyarakat, memasang baliho dan kalangan tua yang mayoritas ulama juga terus memberi arahan dan motivasi bagi RKN. (frp)