4 Daerah di Sumbar Sudah Belajar Tatap Muka, 15 Lainnya Online



SagoNews.com - Setelah melakukan diskusi dan pembahasan antara Gubernur Provinsi Sumatera Barat dengan Bupati/Walikota, 4 dari 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat memilih untuk membuka kembali pendidikan tatap muka, 4 daerah yang membuka tahun ajaran tatap muka adalah Kabupaten Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Pasaman Barat.

Sedangkan 15 Kabupaten/Kota lainnya memilih untuk tidak membuka pendidikan tatap muka dan melanjutkan pendidikan secara tatap maya (online).

Hal itu dilakukan karena masih adanya penambahan kasus Covid (+) selama satu bulan terakhir di Kabupaten/Kota tersebut.

Dalam vidcon tersebut ada empat agenda yang dibicarakan oleh Gubernur Sumatera Barat kepada seluruh Bupati/Walikota, yaitu tentang kajian Epidemiologi, Evaluasi Pelaksanaan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19, Penanganan Covid-19, serta Persiapan Menghadapi Tahun Ajaran Baru Pendidikan.

Untuk point yang nomor empat tentang  Persiapan Menghadapi Tahun Ajaran Baru Pendidikan, Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi, MSc memberi kebebasan kepada masing - masing Pemerintah Kabupaten/Kota se- Sumatera Barat untuk menerapkan kebijakan metode pembelajaran secara tatap muka ataupun tatap maya.

"Kami pemerintah Provinsi mendukung apapun kebijakan yang dibuat oleh pemerintah daerah untuk pelaksanaan tahun ajaran baru 2020/2021, baik itu membuka kembali pendidikan tatap muka maupun melanjutkan pendidikan tatap maya,"  ucapnya.

Baca juga : Sagonews: Covid-19 Sumbar, 775 Positif, Sembuh 627, Meninggal 31 Orang.

Terpisah Menurut Wakil Walikota Padang Panjang, Drs. Asrul mengatakan, "berdasarkan berbagai pertimbangan yang telah dilakukan salah satunya yaitu masih adanya kasus Covid (+) di Kota Padang Panjang. Sebagaimana yang tertulis didalam Surat Edaran dari Kemendikbud salah satunya menjelaskan bahwa sekolah yang sudah bisa kembali melakukan aktivitas pendidikan secara tatap muka yaitu yang berada di wilayah zona hijau (tidak memiliki penambahan kasus covid (+) ) selama sebulan terakhir di daerah tersebut, sedangkan kita masih memiliki kasus covid (+) jadi kita tergolong ke dalam zona kuning dan masih beresiko," ujarnya. (Rel/frp)