Nagari Tanjung Bingkuang Terpilih Sebagai Nagari Tageh Covid 19



Kabupaten Solok, SagoNews.com - Pandemi Covid 19 telah berhasil menggoyang segala bidang kehidupan  kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal itu terjadi dari tingkat pusat sampai kemasyarakat nagari, dari bidang agama, ekonomi, dan lainya. Salah satu contoh keluhan seorang warga yang akrab di panggil pak Madi kepada media ia menyampaikan,

"Semua serba sulit Pak...!  Jualan nasi tidak laku. Hasil panen padi di sawah sangat menurun karena disebabkan perawatan yang kurang, Hal itu karena terlalu lama di locdown oleh pemerintah. Di keluarkan hasil cengkeh dan damar dari gudang simpanan,namun harga rempah-rempah kami menurun," keluhnya kepada awak media. 

Lain hal dengan masyarakat nagari Tanjung bingkuang kecamatan Kubung kabupaten Solok provinsi Sumatera barat. Masyarakat nagari Tanjung bingkuang bersama pemerintahan nagarinya sukses melewati menjalankan cobaan wabah pendemi covid 19 dengan tampa masalah di setiap bidang kehidupan masyarakatnya. 

Hal itu terbukti dengan dikukuhkan nagari Tanjung bingkuang sebagai Nagari dengan julukan " Kampung Tageh menghadapi Wabah covid 19" Kata tageh yang berasal dari bahasa minang berarti Tangguh. Dari pengertiannya nagari Tanjung bingkuang di juluki nagari yang tangguh mengatasi wabah pendemi covid 19.

Hal itu disampaikan oleh wali nagari, Mardanus bahwa " Nagari Tanjung bingkuang di kukuhkan sebagai nagari Tageh menghadapi wabah covid 19. Sehingga nagari kami dikunjungi forkopimca kecamatan kubung kabupaten Solok memberikan julukan tersebut yang secara resmi piagam akan diterima minggu depan.Kunjungan awal forkopimca memulai kegiatan mengadakan gotong-royong bersama. Rencanan akan mendirikan 3 posko sebagai bukti bagi kami kuat ketahanan 3 bidang untuk menghadapi wabah covid 19 ini, " terang Mardanus.

Saat di tanyakan tentang kuatnya 3 ketahanan nagari Tanjung bingkuang untuk tageh menghadapi pandemi 19 Mardanus menambahkan " kami kuat dalam ketahanan pangan. Hasil panen raya sawah kami meningkat. Kami tageh menerapkan protokol kesehatan,dan sikap gotong royong masyarakat yang tinggi dalam menghadapi ujian ini, " terang Mardanis lagi. 
(Jopi)