SAFARI Nomor Urut 3 Tigo Tungku Sajarangan, 3 Tali Sapilin



Pasangan Safaruddin-Rizki akhirnya mendapatkan nomor urut 3 menuju Pikada Limapuluh Kota mendatang. Angka 3 identik dengan konsep kepemimpinan di Minangkabau yang disebut dengan Tigo Tungku Sajarangan ataupun Tigo Tali Sapilin.

Tigo Tungku Sajarangan tersebut adalah niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai. Niniak mamak direpresentasikan oleh Safaruddin sendiri sebagai calon bupati yang bergelar Datuak Bandaro Rajo. Beliau satu-satunya calon bupati 50 Kota dari kalangan niniak mamak.

Sementara Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) dikenal sebagai cadiak pandai yang sangat dekat dengan para ulama. Bahkan aktivitas RKN sehari-hari dalam menjalankan usahanya tak lepas dari bimbingan dan interaksi penuh dengan para ulama.

Komitmen SAFARI dalam memperkuat Tungku Tigo Sajarangan dibuktikan dengan salah satu misinya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berbudaya dan berdaya saing berlandaskan keimanan, maka salah satu program yang akan dijalankan adalah peningkatan peran lembaga adat dan agama yang ada pada setiap nagari di Limapuluh Kota.

SAFARI bakal menginisiasi Perda Masyarakat Adat untuk memperkuat limbago adat sebagai pilar terdepan dalam mengatasi permasalahan di masyarakat. Menurut SAFARI, peran niniak mamak, ulama, dan cadiak pandai perlu lebih ditingkatkan lagi dalam membina masyarakat terutama generasi muda.

Selain keberadaan Perda, bakal disertai dengan komitmen anggaran kepada lembaga adat dalam membina generasi muda baik melalui pelatihan adat maupun penguatan fungsi lembaga adat itu sendiri.

Berbagai langkah tersebut, sesuai dengan visi SAFARI untuk mewujudkan Limapuluh Kota madani, beradat, dan berbudaya dalam kerangka adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.