Beri Bimbingan Perkawinan, Ini Pesan Ketua DWP Kemenag Lima Puluh Kota



Lima Puluh Kota, Sagonews.com – Memasuki hari ke dua pelaksanaan kegiatan Bimbingan Perkawinan (Binwin) yang digagas oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Harau. Hari ini Kamis (7/10), hadir sebagai narasumber adalah Rina Heroza, Ketua Dharmawanita Persatuan Unit Kementerian Agama Kabuapten Lima Puluh Kota.

Mengupas tema Kemapanan Finansial Untuk Keluarga Berkualitas, Istri H. Naharudin, Kakan Kemenag Lima Puluh Kota, yang juga Penyuluh Agama Fungsional KUA Kecamatan Harau ini mampu membuat suasana pembinaan berjalan hangat. Sesuai materi yang disampaikan, Rina menyebut merencanakan keuangan pra dan pasca menikah adalah hal yang urgen.

“Merencakan keuangan pra nikah tentu saja dalam rangka pelaksanaan prosesi Ijab Qabul hingga pesta pernikahan yang butuh biaya tidak sedikit. Proses demi proses menuntut Calon Pengantin (Catin) harus merencanakan berapa kebutuhan anggaran agar prosesi pernikahan berjalan lancar. Pernikahan tidak bisa hanya dengan modal cinta” terang Rina.

Bukan hanya membahas finansial pra menikah, perempuan enerjik ini juga mengupas betapa lebih pentingnya merencanakan keuangan setelah menikah. “Perencanaan keuangan mencakup perencanaan keuangan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Ke tiga tahap ini harus ebnar-benar disiapkan dengan matang, agar keluarga tidak berantakan gara-gara finansial,” lanjut Rina.

Rang Bukittinggi ini melanjutkan, bahwa perencanan keuangan ini akan bermuara pada lahirnya keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah. Ketenangan lahir batin. Tak jarang sebuah pernikahan kandas akibat finansial yang tidak dibicarakan dari awal dengan pasangan. Rina juga menyebut pendapatan dan pengeluaran dalam kehidupan berumah tangga harus seimbang. Dan sedapat mungkin ada kelebihan untuk investasi.

“Satu hal yang ingin kami tekankan bagi Catin semua adalah, apapun profesi pasangan kita, hargai itu sebagai sebuah perjuangan yang akan dijalani bersama. Carilah rezeki yang halal. Karena rezeki yang didapat juga akan menjadi darah daging bagi kelanjutan keturunan. Anak yang dibesarkan dengan rezeki yang tidak halal akan dimintai pertanggung jawaban orang tua di hadapan Allah kelak”

Menutup pembahasannya, Rina berpesan agar mengedapankan sikap sabar dalam berumah tangga. Tidak ada keluarga yang berjalan tanpa pertikaian. Namun ini akan membuat jiwa masing-masing semakin dewasa jika disikapi dengan sabar dan saling mengalah. Saling mengingatkan dan saling menguatkan, agar sebuah perceraian dapat dihindari. Itulah hakikat berumah tangga. (Nina)