Jelang HUT ke 238 Tahun Kota Bukittinggi Gelar Malam Kebersamaan FKUB



Bukittinggi, SagoNews.com --Dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Bukittinggi yang ke 238 dan Tahun Toleransi, Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Bukittinggi gelar Malam Kebersamaan, di Hotel Dimen Senin (19/12/2022) malam.

Kegiatan sebagai ajang silaturahmi dan sebagai upaya terus merawat kerukunan umat beragama di Kota Bukittinggi ini di hadiri Walikota Bukittinggi, H. Erman Safar, Kakan Kemenag Kota Bukittinggi, H. Eri Iswandi, Kapolsekta Bukittinggi, perwakilan komandan Kodim 03/04 Agam, Tokoh Agama Tokoh Masyarakat, Bundo Kanduang, Ormas, organisasi kepemudaan, Camat, Lurah dan sejumlah tamu undangan lainnya.

H. Parsalide, selaku ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Bukittinggi menyampaikan bahwa acara ini dilakukan sebagai salah satu pemersatu umat beragama yang ada di kota Bukittinggi, disamping ikut merayakan hari jadi kota Bukittinggi yang ke 238.

“Kegiatan ini merupakan agenda tahunan bagi FKUB Kota Bukittinggi, disamping sebagai ajang merawat kerukunan dan menjaga kebersamaan yang selama ini sudah terjalin dengan baik di Kota Bukittinggi. Kami sangat bersyukur dengan adanya kekompakan, kebersamaan antara tokoh agama, FKUB, pemerintah Kota dan Kemenag Bukittinggi yang merupakan cerminan suatu kerukunan. Kerukunan di Kota Bukittinggi ini tidak bisa terwujud sendiri, jika tidak ada kepedulian dan semangat yang tinggi dari semua pihak,” tuturnya.



Selanjutnya kata Ketua FKUB Kota Bukittinggi ini “Alhamdulillah hingga saat ini tidak ada gesekan antar agama yang ada di kota Bukittinggi. Hal ini dapat dilihat dengan tampak hadir semua unsur masyarakat dalam kegiatan ini. Mulai dari Walikota, Kepala Kemenag Kota Bukittinggi, Polres Bukittinggi di wakili Kapolsekta, perwakilan komandan Kodim 03/04 Bukittinggi, serta pemuka-pemuka Lintas Agama, seperti dari Kristen, katolik, Budha,” ujar H. Parsalide.

Kepala Kemenag Kota Bukittinggi H. Eri Iswandi, mengungkapkan, rasa terima kasih yang tak terhingga, karena dimalam kebersamaan ini bersatu bisa berkumpul, semua lintas agama dengan Rukun, Damai aman dan sejahtera.

“Marilah kita rawat, jaga dengan baik dan harmonis kerukunan umat beragama di Kota Bukitinggi. Sehingga kebersamaan bisa terjalin dengan kasih sayang” demikian ungkapnya.

Dengan tegas H. Eri Iswandi mengatakan di kota Bukittinggi kerukunan sudah tercipta sejak jaman kemerdekaan, dimana terdapat beberapa lintas agama yang heterogen. Kerukunan tersebut bisa dirasakan hingga saat ini, belum ada terjadi perselisihan antar agama.

“Terima kasih kepada pemuka agama yang ada di Bukittinggi, atas saling mengerti, saling menjaga, saling merawat kebersamaan yang ada selama ini, ” jelasnya.

Walikota Bukittinggi, H. Erman Syafar, S.H dalam sambutannya pada acara malam kebersamaan FKUB Kota Bukittinggi menyampaikan ada beberapa masalah di hadapi saa ini. Masalah tersebut yang paling tampak dan jelas adalah masalah LGBT dimana Sumatera Barat saat ini rangking ke lima di Indonesia.

Dalam hal ini perilaku biseksual, bagi pemerintah kota sangat sulit untuk dijangkau sampai ke akarnya. Maka kami mohon kepada pemuka lintas agama, untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah kota serta dapat memberikan perhatian penuh, dengan segera memberantas penyakit HIV ini sedini mungkin. Himbauan ini disampaikan dari mulai lingkungan, sekolah, perkantoran, Polri, TNI.

Kemudian Erman Syafar mohon gerakan bersama dan tetap waspada, agar kehadiran LGBT ini bisa kita kurangi ruang geraknya. Ungkap Erman Syafar.

"Keadilan sosial, dalam internal masing-masing lintas agama mohon dijaga dan diperhatikan, karena ada 41.000 yang perlu diperhatikan kesejahteraannya. Sementara yang bisa kita bantu adalah kain, pakaian, pangan bagi yang terkena musibah. Melalui forum ini, pemerintah kota bersama pemimpin lintas agama terkait dapat berkalaborasi dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada," tuturnya.

Kemudian masalah politik indentitas, kami berharap pemuka lintas agama tidak terpancing agar tujuan untuk menjaga keutuhan dan kebersamaan yang sudah terbina dengan baik tidak terganggu. (Syafrial)