Tan Malaka Dan Kepulangannya Untuk Kesekian Kali

Terbentur, Terbentur, Terbentur, Terbentuk (Ibrahim Datuk Tan Malaka)


Rumah Tan Malaka (Tan Malaka House) bakal menggelar kegiatan seremonial kebangsaan bekerjasama dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bangsawan Muda Indonesia (BMI). Hal itu dalam rangka memperingati hari wafat pahlawan nasional Ibrahim Gelar Datuk Tan Malaka yang jatuh pada 21 Februari, wafat pada tahun 1949. 

Acara berlangsung selama tiga hari itu, akan digelar bedah buku Ibrahim Tan Malaka, penampilan dan launching buku Puisi Khitab Rohmantic karya Irman Syah ucok serta Silaturrahim dan Program Perayaman Nasional dan Budidaya Ternak Ayam Laga Non Judi.

Selaku penggagas kegiatan, Yudilfan Habib Datuak Monti didampingi Hengki Novaron Datuak Tan Malaka, dalam siaran pers-nya menyampaikan.  Peringatan haul yang digelar bukan hanya sebagai pengingat, namun juga membedah pemikiran Tan Malaka dalam karyanya.

“kita memperingati haul ini bertujuan bukan hanya sebagai pengingat atas jasa Ibrahim Tan Malaka. Namun juga bertujuan membedah pemikiran Tan Malaka yang ada di dalam karyanya. Lima karya yang Insya Allah akan kita bedah baik secara tekstual maupun kontekstual masa beliau masih hidup dan pada hari ini. Sejauh mana masyarakat mengenal memahami dan mengaktualisasikan pemikiran Tan Malaka.” Tutur Yudilfan Habib.

Hengky Novaron juga menambahkan bahwa kegiatan Haul tahun ini juga akan dihadiri oleh para pewaris dan pengikut tokoh mendapat julukan Bapak Republik Indonesia. Kegiatan haul akan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 21 berupa bedah buku bakal mendatangkan para ahlinya.

Dipastikan hadir, Syam Rizal Rambe selaku penulis buku Tan Malaka, Muhammad Nur Lapong selaku Presiden Forjis Syndicate, Shri Lalu Gde Pharma selaku Majelis Pemangku Adat Nusantara, Jacob Ereste merupakan aktifis perburuhan menjabat Direktur Atlantika Institute Banten, Adji Dedi Mulawarman merupakan penulis buku dari Yayasan Peneleh Surabaya.

Selain itu, haul bertema Musim Pencerdasan tersebut akan dipandu oleh Dr. Yudilfan Habib Datuq Monti selaku Ketua Umum Asosiasi Peminat Filsafat Indonesia dan Lalu Risau Setara Nabi selaku Sekjend DPP Bangsawan Muda Indonesia. Akan membedah buku – buku Menuju Republik Indonesia ( 1925), Massa Aksi ( 1926), Madilog ( 1948), Gerpolek ( 1948), Dari Penjara ke Penjara ( 1970).

Acara tersebut juga bakal dihadiri oleh Pusat Studi Dokumentasi Kepahlawanan Nusantara, WPF UNESCO dan Asosiasi Penulis Profesional Indonesia (APPI). Serta Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan Sultan Purnama Agung telah memberikan kata pengantar pada buku berjudul Disiplin Tubuh Sejarah Tan Malaka, Balada kejujuran, kecerdasan Keberpihakan. (frp/rl)