Asosiasi Peternak dan Pedagang Sapi Kota Payakumbuh Meminta Pemko Kaji Ulang Penutupan Pasar Ternak


SagoNews.com - Imbauan Walikota Payakumbuh untuk menutup total kegiatan di pasar ternak hingga batas waktu yang belum ditentukan, menimbulkan berbagai polemik dan kritikan di tengah pelaku pedagang dan peternak sapi di pasar ternak Kelurahan Payobasuang, Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh.

Pasalnya Walikota Riza Falepi telah menghentikan aktivitas pasar ternak tahap pertama, dari tanggal 29 Maret sampai tanggal 12 April 2020. Setelah itu penutupan berlanjut hingga waktu yang belum ditentukan.

Tertuang dalam surat instruksi Walikota Payakumbuh, bernomor 08/INSTRUKSI/WK-PYK/2020. Hal itu menimbulkan kekecawaan dari kalangan pedagang sapi, karena perputaran uang mereka otomatis terhenti.

Asosiasi peternak dan pedagang sapi Kota Payakumbuh, mengharapkan kepada Pemko dan para pengambil kebijakan untuk mengkaji ulang penutupan pasar ternak. Diketahui pasar ternak itu satu - satunya yang selama ini aktif beroperasi di Luak Limopuluah.

Menurut Toto Setiawan sebagai penggagas asosiasi peternak dan pedagang sapi Kota Payakumbuh, "kami meminta Pemko dan pihak berwajib lainnya mengkaji ulang penutupan pasar ternak Payakumbuh, alasannya utang piutang pedagang masih banyak berada di pasar tersebut dan jika pasar ditutup itu tidak bisa diselesaikan. Sedangkan kepada peternak mereka tak mungkin menunda pembayaran. Artinya, jika pasar ditutup maka perputaran uang mereka tidak ada, mata pencarian nihil dan tagihan hutang terus datang dari masyarakat.

Aspirasi itu juga diamini oleh penggagas Asosiasi Peternak dan Pedagang sapi Kota Payakumbuh lainnya, seperti Joni Ramon pedagang dan peternak sapi di Kelurahan Limbukan. Turut mengamini, Ontong, Buyuang, Al Alim, Zamrel dari Kelurahan Tigo Koto Dibaruah.

Menurut mereka, "bagi peternak juga tidak bisa menjual sapinya, dimana pada saat sekarang mereka membutuhkan uang untuk bertahan hidup, namun tidak bisa menjual sapinya," ucapnya via whatsapp, Rabu malam (15/4).

Senada dengan itu aspirasi juga disampaikan oleh, Izon dari kelurahan Ompang Tanah Sirah, Datuak Mudun Sati dari Kelurahan Payobasuang dan Kak Yus dari Padang Alai, Kelurahan Air Tabit. Termasuk Dodi, Virman dan Zaki dari Kelurahan Ikua Koto di Balai, Kecamatan Payakumbuh Utara. 

"Kami meminta Pemko Payakumbuh untuk mengkaji ulang penutupan pasar ternak, karena selama ini hanya beroperasi 1 kali dalam seminggu," ucap Toto dan kawan - kawan. (frp)