Keluarga PDP Asal 50 Kota yang Meninggal di RSUD AM Menunggu Hasil Swab



SagoNews.com - Simpang siur informasi yang tersebar di lini masa media sosial maupun grup whatsapp, terkait seorang jenazah diduga Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Muchtar (RSUD AM) Kota Bukittinggi, menemui titik terang setalah adanya laporan dari keluarga, tetangga dan beberapa pihak bertanggung jawab lainnya.

"Almarhumah sebelumnya dirawat di Puskesmas Lareh Sago Halaban, setelah itu dirujuk ke RSUD Adnaan WD Payakumbuh dan dirujuk lagi ke RSUD AM Bukittinggi, karena penyakit gula (diabetes)," kata tetangga korban, S Dt. Simulie via telepon.

Sekarang ini dikabarkan keluarga belum menerima jika korban dimakamkan dengan standar covid-19, "karena tidak ada gejala covid-19 dan tidak ada anaknya yang pulang dari Jakarta," kata Dt. Simulie lagi.

Menurut keterangan yang dikirimkan tokoh Lareh Sago Halaban, Rothman Ucok Silitonga ke beberapa grup whatsapp, "keluarga menunggu hasil uji swab almarhumah, sekarang ini jenazah diisolasi di ruang jenazah RSUD Ahmad Mukhtar, mudah - mudahan besok hasilnya keluar," terangnya.

Sementara itu, dr. Deddy Herman, Sp.P yang biasa menangani pasien covid-19 di RSUD Ahmad Mukhtar mengaku tidak berada di lokasi, "sedang berada di Wisma Atlit, silahkan di cek dan ricek dulu," ucapnya via whatsapp.

Diketahui Almarhumah dirujuk ke RSUD AM pada hari Kamis 16 April 2020 dan meninggal dunia pada hari Jum'at, 17 April 2020.

Hingga berita ini diturunkan belum diterima keterangan resmi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Limapuluh Kota, maupun gugus tugas Covid-19 setempat. Hanya saja, sejumlah masyarakat dari beberapa grup whatsapp berkirim do'a semoga almarhumah husnul khatimah dan keluarga diberi kesabaran dan kelapangan. (frp)