Rumah AdZ Mengolah Jahe Demi Terus Membuka Lapangan Kerja

Foto produk jahe buatan Rumah AdZ


SagoNews.com - Tak dapat dipungkiri pandemi virus corona telah membuat sektor ekonomi, terutama kalangan menengah ke bawah mulai melemah, bahkan kacau. Banyak pelaku UMKM yang berhenti produksi dan merumahkan tenaga kerjanya, akibat hilangnya pasar dan alur distribusi yang awalnya macet.

Namun seiring dengan kebijakan - kebijakan pemerintah berupaya memulihkan ekonomi masyarakat, titik terang alur distribusi produk rumah tangga dan pabrik sudah mulai lancar, jasa pengiriman tak pernah berhenti. Pemerintah juga telah mengimbau dengan jelas dan tegas, "harus tetap hati - hati, gunakan masker sebagai pelindung diri, cuci tangan dengan sabun dan jaga jarak antara orang dengan orang (physical distancing).

Hal itu membuat sektor UMKM mulai bangkit, terutama brand Rumah AdZ. Sebelumnya Maslindawati sebagai owner produk olahan aneka pisang, berupa pisang ganepo dan keripik pisang balado itu terpaksa mengistirahatkan perkejanya yang berasal dari kalangan amak - amak (ibu - ibu,  red). 

Menurut Maslindawati kepada media ini, " biasanya sebulan sebelum puasa ramadhan, Rumah AdZ sudah mulai mengerjakan pesanan kue raya, tapi sejak Kejadian Luar Biasa (KLB) yang kini sudah mewabah dengan begitu cepat, hampir semua pesanan pelanggan di cancel (dibatalkan)." Awal ceritanya di grup whatsapp Forum UMKM 50 Kota.

Ninda melanjutkan via chat pribadi, "awalnya merasa khawatir pas sudah dibuatkan kue nya, tiba - tiba di cancel oleh pelanggan. Kerugiannya selain di waktu, tenaga dan bahan tentu juga berpengaruh kepada ekonomi saya dan ekonomi pekerja juga," katanya.

Perlu diketahui jumlah tenaga kerja yang membantu produksi Rumah AdZ itu ada sekitar 7 hingga belasan orang, gajinya diberi oleh Ninda (panggilan Maslindawati) dengan standar upah harian di Kabupaten Limapuluh Kota (sekitar 60 ribu rupiah, red).

Ninda menuturkan, "sudah 2 bulan pekerja kami tidak datang ke rumah, kecuali anak - anak sekolah yang sedang libur, masih ada sekitar 2 sampai 3 orang lagi itu pun hanya untuk produksi skala kecil. Beberapa amak - amak yang kebanyakan sudah cerai tembilang dengan suaminya dan ada juga yang ditinggal pergi, membuat Ninda begitu prihatin dan kasihan," katanya.

"Ndak ado kojo kini do tu Nda,"... Kata Ninda sambil mencurahkan isi hatinya kepada redaksi ini, "begitu banyak yang harap bekerja walau pun, kerjanya tidak penuh dalam seminggu, Untuk itulah serbuk jahe hadir lagi," kata Ninda.

Diketahui serbuk jahe sudah pernah diproduksi Rumah AdZ dulu, namun karena hal eksternal Ninda mengarahkan produksinya ke olahan pisang dan kue - kue an. 

"Mudah - mudahan banyak yang order serbuk jahe ini, sehingga bisa juga amak - amak di tempat kami membeli keperluannya,  walaupun tidak banyak Insyaa Allah bisa membantu," katanya.

Maslindawati juga mendo'akan mudah - mudahan yang bisa bertahan usahanya, bisa membantu banyak orang dan berkah hasilnya, ucap Ninda sambil diamini anggota grup whatsapp lainnya.

Ninda dapat di kontak via whatsapp +62813-6326-3231 atau fb Maslindawati Ninda dan ketik kata kunci Rumah AdZ di mesin pencariannya. (frp)