BPBD 50 Kota Menjaga Daerah dari Bencana dengan Pemberdayaan Masyarakat


Limapuluh Kota, SagoNews.com - Puncak hujan di Kabupaten Limapuluh Kota diperkirakan oleh BMKG hingga bulan Februari 2021, diharapkan kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan menjaga lingkungan.
Kalaksa BPBD 50 Kota Joni Amir


Perilaku yang harus dijaga adalah tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon sembarangan. Jika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita," hal itu disampaikan oleh Kalaksa BPBD Limapuluh Kota Joni Amir kepada media ini, Kamis (28/1).

Menurutnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota telah melakukan tindakan - tindakan pencegahan bencana, sehingga kemungkinan terjadi bencana dapat diantisipasi. Langkah - langkah yang diambil oleh BPBD adalah dengan  menugaskan Tim Reaksi Cepat Bencana BPBD.

BPBD Limapuluh Kota juga bekerjasama dengan Kelompok Siaga Bencana (KSB) yang dibentuk oleh masing - masing nagari dengan anggota sebanyak 30 orang. Termasuk komunitas Trail Payakumbuh - Limapuluh Kota, Kelompok Arum Jeram, rekan - rekan jurnalis dan Sekolah Gunung yang dibina oleh BNPB sebanyak 50 Orang dalam rangka mencintai alam dan menjaga lingkungan.

"Tugasnya untuk mendata potensi bencana di masing - masing Kecamatan, Nagari dan Jorong. Sehingga dari database yang dikumpulkan itu, BPBD jadi mengetahui langkah apa yang perlu diambil untuk mencegah dan menangani bencana di daerah tersebut," kata Joni Amir.

BPBD Limapuluh Kota mempunyai visi Membantu daerah dalam rangka penanganan bencana secara baik dan terencana dengan membangun masyarakat yang tangguh bencana, kini dapat memetakan bahwa 13 Kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota merupakan rawan longsor dan 7 diantaranya termasuk rawan banjir dan longsor.

Sehingga langkah - langkah antisipasi seperti sosialisasi, edukasi dan pelatihan selalu dilakukan BPBD dengan semua lini masyarakat. (frp)