Kebijaksanaan Asli Datuk Rajo Indo Alam Penghulu Suku Caniago Pinang Taba




Kabupaten Solok, SagoNews.com ~ Bapak yang bernama Asli dengan panggilan di nagari Buyung itu, telah menerima amanah sebagai penghulu suku Caniago pinang taba kenagarian Tanjung bingkung kabupaten Solok yang bergelar Datuk Rajo indo alam. Datuk Rajo indo alam merupakan " birian Datuk nan batujuh " Salah satu dari 7 Datuk  yang mempunyai kewenangan tinggi dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi  di nagari Tanjung bingkung kecamatan Kubung kabupaten Solok provinsi Sumatera barat. 

Asli dengan panggilan Buyung, telah menerima gelar kehormatan Dt Rajo indo alam penghulu suku Caniago pinang taba   pada hari Sabtu tanggal 16 Oktober 2016. Dalam upacara adat Minangkabau yang biasa disebut dengan istilah " Batagak Gala ".  Asli telah dinobatkan sebagai datuk Rajo indo Alam dari suku Caniago pinang Taba berdasarkan aturan adat yang berlaku di nagari Tanjung bingkung. Secara resmi, pemberian gelar Datuk Rajo indo alam kepada Asli  sebagai penghulu suku Caniago pinang taba di nagari Tanjung bingkung, dihadiri oleh Raja Alam Pagaruyung, Mohdan Thaher Yang Dipertuan Agung  Rajo  Alam  Pagaruyuang."

Dalam menerima amanahnya,  Asli Dt Rajo indo alam ,secara bijak telah mejelaskan pentingnya kedudukan seorang penghulu dalam budaya alam Minangkabau pada umumnya, dan pada nagari Tanjung bingkung pada khususnya. Ia menjelaskan bahwa  " Dasarnya adalah " Barek samo dipikul, ringan samo dijinjing, Sasakik, sasanang. Kabukik samo mendaki kalurah samo manurun. sako adat samo dipakai, pusako samo ditunggui jo Datuak nan  batujuah dalam nagari Tanjung bingkung". maksud dan tujuan kebijaksanaan itu bahwa  7 Datuk dinagari Tanjung bingkung akan bermusyawarah mencari solusi atau jalan  dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi di nagari Tanjung bingkung dengan kebijaksanaan yang hakiki, ". jelasnya.

Kemudian, Asli melanjutkan dengan kebijaksanaanya bahwa " Sako adat samo dipakai, pusako samo ditunggui jo Datuak nan  batujuah dalam nagari Tanjung bingkung mempunyai maksud Hak atas Sako atau Gelar sudah jelas orangnya, dan harta pusaka tingginya sudah jelas dimana harta pusaka tingginya dalam nagari. Kemudian kebijaksanaan yang berbunyi " Penghulu adalah Batang adek rumpun pusako. Batang adek dalam nagari rumpun pusako dalam suku" yang mana maksud, dan  tujuannya adalah bahwa penghulu itu menjadi lokomotif agar adat yang berlaku dalam nagari tetap berjalan, dan harta pusaka tinggi milik penghulu itu menjadi penunjang berjalanya adat istiadat dalam nagari. Harta pusaka tinggi milik penghulu secara adat akan diatur penggunaanya dibawah pengawasan ,dan seizin penghulu tersebut," jelasnya lagi. 
(JP)