PERGERAKAN MAHASISWA: ANTARA KESADARAN, KETIDAKTAHUAN ATAU TEKANAN

Oleh: Jovey Nuggraha (Mahasiswa FUAD IAIN Bukittinggi)


SAGONEWS.COM - Gerakan Mahasiswa adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada didalam  maupun diluar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan intelektualitas, dan kemampuan dalam ranah kepemimpinan. Gerakan Mahasiswa tidak hanya identik dengan aksi turun kejalan saja, namun juga berfokus dalam hal seperti terjun langsung ke masyarakat dalam aksi-aksi sosial ataupun bakti sosial yang mana tujuannnya  adalah untuk membantu masyarakat secara langsung. 

Mahasiswa dan gerakan mahasiswa menurut A.M Fatwa dalam buku Syaifulla Syam (2005), mengemukakan bahwa mahasiswa merupakan kelompok generasi muda yang mempunyai peran strategis dalam kancah pembangunan, karena mahasiswa merupakan sumber kekuatan moral (moral force) bagi bangsa Indonesia. 

Hal ini berarti bahwa mahasiswa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan masyarakat. Dengan seleksi tertentu, Mahasiswa mengenyam pendidikan formal pada Perguruan Tinggi, dan kemudian mempunyai peranan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman tingkat tingginya untuk pembaharuan dalam masyarakat. Hal ini senada dengan pemahaman Andito (2005), yang mengatakan bahwa mahasiswa merupakan kelas social di masyarakat yang mempunyai konotasi religiusitas, moralitas, intelektualitas, dan humanitas.

Dalam realitanya, terkhusus di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah di IAIN Bukittinggi, gerakan Mahasiswa FUAD dilatarbelakangi oleh beberapa hal: Pertama, gerakan Mahasiswa di FUAD didasari oleh yang namanya tekanan. Hal ini biasanya di latarbelakangi oleh Organisasi Eksternal masing-masing mahasiswa. Tekanan dari para senior untuk bergerak disebabkan oleh adanya sebagian mahasiswa saat ini yang bersikap Apatis dan merasa bodo amat terhadap segala sesuatu apapun yang terjadi, baik itu masalah yang berhubungan dengan kondisi dalam kampus maupun kondisi luar kampus. Kedua, pergerakan Mahasiswa FUAD saat ini di latarbelakangi oleh yang namanya ketidaktahuan. Kasus semacam ini biasanya terjadi karena kurang pekanya Mahasiswa terhadap permasalahan yang terjadi, baik itu permasalahan yang terjadi di dalam kampus, maupun permasalahan yang terjadi diluar kampus. Biasanya mahasiswa yang bergerak didasari oleh ketidaktahuan ini memiliki beberapa tujuan, seperti hanya untuk eksistensi, dan untuk keperluan Instastory.

Ketiga, pergerakan Mahasiswa FUAD saat ini didasari oleh kesadaran. Biasanya hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal seperti lingkungan sosial, bacaan serta juga di dukung oleh kepekaan pribadi mahasiswa itu sendiri terhadap permasalahan yang terjadi, baik itu di dalam kampus maupun diluar kampus. Biasanya mahasiswa yang bergerak didasari oleh kesadaran ini memiliki tujuan untuk menuntut perubahan terhadap segala yang terjadi yang bersifat merugikan kepentingan bersama. Mereka memiliki pegangan bahwa mahasiswa itu merupakan Agent of Change, atau bisa diartikan sebagai Agen Perubahan.

Sejatinya, gerakan mahasiswa haruslah didasari oleh Kesadaran dari dalam pribadi Mahasiswa itu sendiri. Sebagai seorang mahasiswa, haruslah menyadari bahwasanya Mahasiswa merupakan anak muda yang mempunyai peran strategis dalam kancah pembangunan sebuah bangsa. Mahasiswa merupakan sumber kekuatan moral (moral force) bagi bangsa Indonesia, serta merupakan aspek dan bagian terintegral dengan masyarakat. Dalam dunia pergerakan, mahasiswa haruslah sadar bahwasanya ia adalah seorang agen perubahan (agent of change), masa depan bangsa (iron stock), kontrol sosial (social control), serta juga menyadari bahwa mahasiswa merupakan tulang punggung bangsa, karena diatas pundak mahasiswalah persoalan dan permasalahan bangsa dapat teratasi. Mahasiswa yang menyandang gelar sebagai kaum intelektual diharapkan bisa mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.