Shinzo Abe dan Figuristik Orang-Orang Asia



Oleh: Ilham Sahruji 
Ketua Umum HIKADU, Mahasiswa Filsafat UIN SMDD Bukittinggi
sahrujiilham@gmail.com

SAGONEWS.COM - Beberapa hari yang lalu, sumber-sumber berita terkemuka menyebutkan bahwa, pelaku penembakan dan pada akhirnya pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang shinzo Abe itu bermotivasi dendam.

Shinzo Abe dianggap telah memberikan dukungan terhadap gereja unifikasi sebuah gereja aliran sesat yang telah membangkrutkan keluarganya, pelaku sebenarnya ingin melakukan serangan terhadap petinggi Gereja Unifikasi tetapi karena tidak berkesempatan.

Maka dia mencari orang yang paling mungkin diserang. dan pada waktu  itu yang paling mudah diserang tentu saja adalah shinzo Abe yang sedang melakukan kampanye untuk satu partai politik tertentu. Di hari nahas itu, Shinzo memang tidak dijaga dengan ketat.  

Nah, apa sebenarnya gereja unifikasi itu?
Bagaimana bentuk satuannya?
Apa yang menyebabkan orang-orang yang menjadi jemaahnya itu bangkrut?

Mimpi dan Mukjizat

Dalam kekristenan, mimpi yang kuat,  penglihatan-penglihatan atau pengalaman spiritual tertentu itu dianggap sebagai mukjizat, dan seringkali dianggap sebagai bagian dari referensi untuk kegiatan-kegiatan atau nilai-nilai spiritual seseorang dan  nilai-nilai seseorang.

Maka menjadi wajar,  ketika di dunia Kristen kita sering melihat atau menemukan dan mendengar ada orang yang mengaku pernah datang ke Surga atau pernah melihat neraka atau pernah berjumpa dengan Tuhan, atau bermimpi bahwa dia mendapatkan mandat begini dan begitu dari Tuhan.

Bahkan dalam beberapa kasus kita menemukan ada orang yang sakit berat kemudian di dalam mimpi itu dia bertemu dengan Yesus, atau bertemu dengan Tuhan kemudian mengaku bisa disembuhkan di situ, dan ketika dia bangun lagi, dia memang sembuh.

Pendiri Gereja Unifikasi

Moon Sun Myung yang dilahirkan di Korea Utara pada tahun 1920.  Pada pada waktu itu belum ada yang namanya Korea Utara, ketika dia kecil, dia bertemu dengan sekelompok misionaris yang kemudian membawa dirinya dan keluarganya itu masuk Kristen.

Waktu di dunia kekristenan tersebut, ia mendapatkan kenyamanan. Lalu karena sudah merasakan kemakmuran, ia mendapatkan pengalaman spiritual tertentu yang benar-benar merasa nyaman sehingga dia merasakan diri disentuh oleh Tuhan.

Sampai akhirnya ketika remaja, dia mengalami penglihatan-penglihatan atau mimpi-mimpi bertemu dengan Yesus dan mimpi-mimpi. Penglihatan itu sungguh sangat aneh sehingga kemudian dilontarkan oleh dirinya kepada jemaat yang lain. Pada akhirnya, dianggap sebagai sesuatu yang bidat dianggap keluar dari kekristenan dan dia diusir dari gereja yang membesarkannya.

Singkat Berdirinya Gereje Unifikasi

Pada 1954, ia kemudian mendeklarasikan  sebuah gerakan keagamaan baru yang disebut sebagai Gereja Unifikasi, sebuah gereja yang memiliki interpretasi berbeda terhadap Al-kitab. Apa perbedaannya? dan apa yang membuat dirinya itu sampai dianggap bidat atau dianggap keluar dari Gereja Kristen?

Pertama adalah dia menyebut bahwa doa Yesus itu bukan Tuhan, bahkan tidak ada yang namanya Trinitas, dia bermimpi dan dia ngobrol dengan Yesus. Dalam mimpinya, yesus itu selalu mengatakan bahwa dirinya itu bukan Tuhan, dia hanya satu dari tiga Adam yang pernah diturunkan Tuhan ke Bumi.

Maksudnya adalah, dalam pikirannya mendapatkan dari pengalaman spiritualnya bahwa Tuhan itu memiliki ekspresi kasih sayang kepada dunia, dan ekspresi kasih sayang  kepada dunia adalah mewujud dalam dua aspek besar, yaitu aspek maskulin (sebab-akibat) yang kaitkan dengan sebab dan aspek feminim (berpasangan dan tidak boleh dipisahkan).

Pengaruh Filsafat Tao dan Konfusianisme

Moon Sun Myung terinspirasi oleh yin-yang yang di Korea memang sudah ada. tetapi dia menganggap itu adalah bagian dari kekristenan.  Nah,  maka dalam  pandangannya, siapapun yang menghujat Tuhan dia harus mengikuti ekspresi Tuhan itu.  Dia harus berpasangan, kemudian melimpahkan cinta kasihnya, saling berbagi kasih, berkeluarga dan kemudian melimpahkan kasih sayangnya kepada banyak orang.

Pemaknaan Nabi Adam

Bagi Moon Sun Myung Adam itu adalah ekspresi Tuhan yang diturunkan ke bumi untuk menyiarkan kasih sayang. Hawa sebagai manifestasi dari tempat dimana dia bisa mencurahkan kasih sayang, dan dari situlah dia seharusnya memuja Tuhan, tetapi Adam telah melakukan pelanggaran berat, karena Adam telah menghubungkan antara kekudusan pernikahan dengan kecabulan.

Maka dia dianggap sebagai Adam yang gagal, dan pada akhirnya harus turun berikutnya Adam yang kedua untuk menggenapi ajaran-ajarannya. Siapakah Adam yang kedua? yang dimaksud adalah Yesus .

Yesus diberikan pembebanan oleh Tuhan atau amanat oleh Tuhan untuk mencurahkan cinta kasih kepada sesama. Tetapi dia melakukan kesalahan dia dibelokkan oleh iblis. Sehingga dia tidak menikah dia gagal untuk menemukan pasangan, dan dia tidak bisa melimpahkan kasih sayangnya secara berpasangan .

Karena itulah maka Yesus yang kedua itu (Adam yang kedua) yaitu Yesus datang ke dalam mimpinya untuk menunjuk bahwa dirinyalah kemudian menjadi Mesias akhir zaman atau menjadi Adam ketiga untuk menyempurnakan ajaran Kristen dan menyebarkannya ke seluruh dunia.

Maka Yesus kedua tersebut menikah kemudian punya anak dan kemudian terus berkasih sayang dan menyebarkan gagasan kekristenan ke seluruh dunia menggunakan sistem keluarga.

Family Saves

Pengalaman-pengalaman spiritual Moon Sun Myung ini sangat terikat pada ajaran-ajaran Tao dan Konfusianisme tentang yin-yang, dan tentang betapa pentingnya keluarga atau betapa sakralnya keluarga.

Konsep-konsep kekeluargaan yang diperkenalkan oleh konfusianisme ini sangat kuat di Gereja Unifikasi. Maka, dalam Gereja tersebut hampir semua ritual dan kegiatan-kegiatan sosial mereka pasti terikat dengan kekeluargaan atau tetap berhubungan dengan keluarga. 

Misalkan kalau menikah mereka biasanya nikah secara massal, kemudian  mereka juga membuat peraturan bahwa pernikahan itu hanya boleh terjadi pada perawan kalau tidak seperti itu ya gak bisa. Karena pernikahan itu sakral suci dan hal yang semacam itu.

Kemudian juga ada peraturan bahwa, setelah ada orang-orang yang menikah berpasangan itu selama 40 hari mereka harus disucikan, dalam artian 40 hari itu mereka tidak boleh melakukan hubungan dan yang semacam itu. Gereja ini berpusat pada sistem kekeluargaan yang nampaknya itu identik dengan konfusianisme tetapi untuk mewujudkan keluarga yang harmonis.
Infak Gereja Yang Tinggi
Gereja Unifikasi ini juga adalah gereja yang sangat mendorong umatnya untuk berwirausaha, untuk mendapatkan sumbangan jemaah yang sebesar-besarnya. Bahkan pungutan dari gereja ini lebih besar daripada gereja-gereja yang lain.

Dan inilah yang kemudian membuat pembunuh dari shinzo Abe itu ibunya bangkrut. Pendiri Gereja Unifikasi ini konon pungutannya jauh lebih besar dan selain itu juga pemilik dari gereja unifikasi Moon Sun Myung juga adalah seorang wirausaha yang sangat handal.

Moon Sun Myung memiliki beberapa jaringan bisnis di Amerika Serikat kemudian dia juga memiliki perusahaan-perusahaan di negaranya di Korea Selatan kemudian di Jepang dan sebagainya beberapa nama perusahaannya diantaranya adalah Tongil grup.

 Perusahaan sangat besar, selain wirausaha dia juga memiliki hubungan yang sangat dekat dengan politisi-politisi di Asia Timur.
Doktrin Anti Komunisme
Moon Sun Myung berpikir bahwa gerejanya itu bisa berdiri jika dia itu adalah anti-komunis karena komunisme itu justru menghancurkan kekeluargaan, menghancurkan kebebasan, menghancurkan kemakmuran, maka dia harus melawan komunisme. 

Dimana-mana Ia berkampanye untuk anti komunisme, maka wajar jika ia menjadi sangat dekat terhadap pemerintahan dan politisi Jepang dan pemerintahan dan politisi Korea Selatan yang pada waktu. Karena hubungannya sangat dekat itulah dia kemudian mendapatkan aliran dana yang sangat besar dari politisi politisi.

Gereja Unifikasi itu sampai sekarang di Korea Selatan dan di Jepang itu sangat kuat. Maka jelas, ketika ada peristiwa Shinzo Abe ditembak mati, karena dukungannya pada Gereja Unifikasi tersebut. Dari sanalah Gereja Unifikasi ini menyebar ke seluruh dunia karena kekuatan ekonomi dan kekuatan politik.

Awalnya hanya memiliki 100 misionaris tiba-tiba memiliki sekitar puluh ribu misionaris, dan sampai tahun 1970 penganut Gereja Unifikasi di seluruh dunia mencapai puluhan juta orang, luar biasa bukan? 

Akan tetapi kenapa namanya Gereja Unifikasi? salah satu Alasannya itu adalah karena dia menginginkan Korea itu terunifikasi maka dia ciptakan gereja yang namanya gereja unifikasi.  
Motivasi Munculnya Gereja Unifikasi.

Masalah yang lainnya itu adalah bahwa, gereja unifikasi yang dimaksud itu muncul dari keresahan, dia melihat orang-orang Kristen di seluruh dunia itu pecah belah. Jadi terlalu banyak kelompok-kelompok aliran-aliran yang berbeda pendapat dan mereka semuanya telah melanggar perintah Tuhan. 

Karena banyak diantara mereka yang gagal membangun pernikahan maka dia kemudian mendirikan sebuah gereja yang yang yang namanya Unifikasi yang Ortodoks. yang Katolik, yang Protestan, dengan semua dominannya itu semuanya disatukan. Dibawah pimpinan Moon Sun Myung dengan doktrin seorang Mesias ketiga atau Adam ketiga.

Bukan hanya mengunifikasi gerakan-gerakan kekristenan di sedunia. Moon Sun Myung juga bahkan ingin mempersatukan seluruh agama di seluruh dunia, di bawah payung pikirannya, yaitu Mesias ketiga. 

Ternyata ia  juga berdialog dengan orang Hindu, berdialog dengan orang Budha, berdialog dengan orang Kristen, berdialog dengan orang Islam, kemudian menjelaskan kepada semuanya bahwa mereka semuanya sudah terselamatkan. 
Kalau mereka ikut pada pandangan hidupnya. Begitulah kurang lebih pikiran-pikiran Moon Sun Myung.

Problem Utama Jemaat

Salah satu masalah dari gereja ini itu adalah, bahwa dia terlalu terikat pada sosok Moon Sun Myung itu, terlalu figuritas kepada seorang yang jago diplomasi, seorang pembicara yang ulung yang ceramah kemana-mana langsung dapat pengikut banyak dan sebagainya.
Nah ketika usia dan penyakit membatasi kegiatan-kegiatannya, maka pendukung pendukungnya juga semakin lama semakin surut. Tahun 80-an,  pendukungnya turun drastis dari puluhan juta berubah menjadi jutaan dan akhirnya sekarang kita hanya menemukan sekitar 1 jutaan atau mungkin ratusan ribu di seluruh dunia.

Yang paling besar itu justru adalah di Jepang yang jumlah pengikutnya itu sekitar 600 ribu orang. Dan inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terbunuhnya Shinzo Abe kemarin. Mengapa harus di Jepang yang paling banyak? alasan pertamanya itu adalah karena orang-orang Jepang itu adalah punya pikiran spiritual yang aneh.

Pertama Mereka itu sering dan senang mencampuradukkan agama. Sampai detik ini orang-orang Jepang itu kalaupun mereka aku punya KTP  mereka agamanya itu pasti dua minimalnya.

 Misalkan Kristen dan Budha, atau Konghucu dan Shinto. Agama mereka itu seperti itu, mereka sangat tertarik dengan Gereja Unifikasi yang ingin berusaha untuk menyatukan agama di seluruh dunia. 

Alasan yang Kedua adalah orang-orang Jepang itu adalah penganut konfusianisme yang taat jadi karena fokus konfusianisme adalah pada keluarga maka Gereja Unifikasi itu memiliki ketertarikan yang sangat luar biasa yang fokus pada keluarga. 

Alasan yang ketiga adalah alasan politik, Jepang  sangat takut pada komunisme maka dari itu Jepang itu sangat menggandrungi orang-orang yang kampanye anti komunisme.

Lalu kenapa hanya di Jepang mengapa di Korea Selatan atau misalkan di China tidak seperti itu? padahal memiliki latar kebudayaan yang serupa dengan Jepang?
Karena Cina itu komunis tentu saja, sedangkan di Korea Selatan, awalnya tertarik pada membangun itu tapi akhirnya banyak dikecewakan, banyak utang-utang yang muncul gara-gara Moon Sun Myung dan banyak skandal-skandal, yang akhirnya membuat gerakan itu menjadi semakin surut bahkan menyedihkan. 

Moon Sun Myung ternyata, selama hidupnya pernah ketahuan menggelapkan pajak dan di penjara selama 18 bulan. Sekarang Gereja Unifikasi hampir hilang sama sekali kecuali ketika munculnya berita shinzo Abe tempo hari.  Yang pada akhirnya mengangkat kembali nama Gereja tersebut.

Kesimpulan-nya

Yang harus kita garis bawahi bahwa, ketika kita misalkan memiliki agama tertentu atau menjalani ritual spiritual tertentu atau lakon-lakon tertentu hendaknya kita tidak tergantung pada satu figur tertentu.

Misalkan fokus pada figur tertentu gara-gara Dia jago banget ngomong, gara-gara pengetahuannya sangat luas, gara-gara sangat bijaksana, gara-gara spiritualitasnya dalam, dan sebagainya. Spiritualisme itu tidak terikat pada satu orang, tidak terikat pada satu figur.

Maksudnya kebenaran itu tidak benar-benar ada dalam satu genggaman tangan seseorang. Maka fokuskan pada kemampuan diri sendiri untuk bisa memilah mana yang benar dan mana yang salah.

 Ketika kita masih memiliki pikiran maka disaat itu pulalah kita masih berhak untuk menggunakannya. Gunakanlah dengan sebaik-baiknya.