Oleh : Weriantoni, SE, M.Sc
Payakumbuh, Selasa 28 Mei 2024 -
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terus bertumbuh, bagai cendawan dimusim hujan, terutama di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. Di dua daerah yang berpenduduk ±600.000 jiwa itu, ekonomi mikro kecil terus bertumbuh, terutama disektor kuliner.
Mulai dari kuliner siap saji, hingga kuliner setengah jadi, semua ada di daerah ini. Namun, grafik pertumbuhan UMKM disini cendrung seperti lembah, awalnya naik tajam secara trend dan turun menukik hingga ke dasar lembah kebangkrutan itu sendiri, terutama pada produk setengah jadi.
Sehingga dalam kesempatan ini, penulis perlu mengungkapkan sisi lain dari potensi bisnis yang mungkin dapat membantu pemasaran produk - produk UMKM di Payakumbuh dan Limapuluh Kota.
Salah satunya adalah sektor retail, UMKM di daerah itu harus berani menembus dan menguasai bisnis retail. Atau dalam teorinya disebut, bisnis retail adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis, Organisasi ataupun seseorang yang menjalankan bisnis ini disebut sebagai pengecer. Pada praktiknya pengecer melakukan pembelian barang ataupun produk dalam jumlah besar dari produsen, ataupun pengimpor baik secara langsung ataupun melalui grosir, untuk kemudian dijual kembali dalam jumlah kecil.
Sebagai Produsen, UMKM di Payakumbuh dan Limapuluh Kota harus berani me re-branding produknya dengan kemasan eceran, merombak harga sehingga lebih terjangkau. Sehingga produk - produk UMKM dapat beredar luas di pasaran.
Editor : Fadli Riansyah
