Ibunda Wafat, Demi Bangsa Jokowi Menyembunyikan Sedihnya




Opini, SagoNews.com - Hatinya mungkin bagai ditikam belati. Duduk bersandar di kursi kayu berkaki empat. Tak kuasa air matanya jatuh. Tenggelam dalam bayangan dan kenangan. Pahit.

Pria itu adalah Jokowi, presiden kita yang kehilangan ibunya Hj. Sudjiatmi Notomihardjo, nan dipanggil Tuhan utk selama-lamanya, Rabu (25/3) di Rumah Sakit Slamet Riyadi, Surakarta.

Sepi. Pundaknya ringkih oleh beban berat bangsa. Kematian memang kepastian. Namun Presiden Jokowi kehilangan sosok yang menuntunnya menjadi pribadi sederhana, saat Negeri yang ia pimpin lumpuh oleh corona.

Ia masuk ke liang lahat. Menjawat jenazah ibundanya, sebuah peristiwa paling dramatis oleh seorang anak.
Tak lama benar ia pergi dalam hati yang pilu. Ia sandang dukanya sendiri. Ia sembunyikan sedalam ia bisa.

Ibu Sudjiatmi, adalah orang rendah hati. Namanya, setahun lalu pernah kami abadikan menjadi nama sebuah pustaka dan taman baca di *Kampung Jokowi* Taratak, Situjuah, Limapuluh Kota, Sumbar bersama *Srikandi Indonesia Solo* .

Para Menteri disarankan tak datang ke pemakaman, untuk melayat. Sebab urusan bangsa masih sangat banyak.

Pak Presiden, tidak banyak pemimpin di dunia, negara dan bahkan daerah seperti bapak. Mengeyampingkan kepentingan pribadi, untuk kemaslahatan orang banyak.
Kalau ada, itu para pendahulu bangsa. Zaman sekarang, sulit mencarinya.

Selepas memimpin pemakaman mandiang eyang Sudjiatmi, maka Kamis sore, Jokowi bertolak ke Jakarta. Dari Istana Bogor, Presiden mengikuti pertemuan virtual KTT G20.

"Kita harus kuatkan kerja sama melawan covid-19. Untuk itu, G20 harus aktif memimpin upaya menemukan anti virus dan obat covid-19, tentunya bersama WHO," ujar Presiden. Ada dua Menteri mendampinginya, pertama Menkeu Sri Mulyani kedua Menlu Retno Marsudi.

Menurut Jokowi, G20 harus memotori gerakan solidaritas dunia dalam penanganan virus corona agar pandemi tersebut tidak mengganggu kemitraan dan kerja sama yang sudah dibangun antar anggota selama bertahun-tahun.

*INSTRUKSI PRESIDEN AGAR BANGSA BAIK-BAIK SAJA*
Selain mengeluarkan Inpres nomor 4 tahun 2020 tentang
Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa, Presiden Joko Widodo yang sebelumnya sudah membentuk Satgas Penanggulangan Covid 19, juga meluncurkan 9 kebijakan dalam melawan wabah ini.

Adapun 9 ragam mitigasi covid 19 tersebut, Presidwn memerintahkan kepada semua menteri, gubernur, bupati dan wali kota agar memangkas rencana belanja yang tidak prioritas di APBN maupun APBD. Perjalanan dinas, pertemuan-pertemuan yang tidak perlu, dan belanja anggaran yang tidak langsung dirasakan masyarakat harus dipangkas.

Kedua, kementerian dan lembaga di pusat serta juga pemda, provinsi, kabupaten dan kota harus melakukan refocusing kegiatan dan melakukan realokasi anggaran untuk mempercepat penanganan COVID-19 baik yang terkait isu-isu kesehatan maupun isu-isu ekonomi.

Yang ketiga, Presiden meminta kepada kementerian, lembaga juga pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota agar selain menangani isu kesehatan masyarakat kita juga harus menjamin ketersediaan bahan pokok dan mempertahankan daya beli masyarakat, utamanya masyarakat lapisan bawah. Kita harus membantu para buruh, membantu para pekerja harian, membantu para petani, membantu para nelayan membantu para pelaku mikro dan kecil agar daya belinya tetap terjaga agar terus beraktivitas dan berproduksi.

Keempat, Joko Widodo telah memerintahkan agar program padat karya tunai, harus diperbanyak. Dilipatgandakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan untuk pencegahan dan penularan COVID-19 yaitu dalam bekerja harus menjaga jarak yang aman.

Program padat karya tunai di berbagai kementerian, seperti Kementerian PUPR, Kemenhub, Kementan, Kementerian KKP harus segera dieksekusi. Dana Desa dan program-program pemda, provinsi, kabupaten dan kota juga harus mengutamakan cara-cara padat karya.

Ini akan membantu masyarakat, membantu para petani, para buruh tani, para nelayan di pedesaan di seluruh tanah air. Sekali lagi tetap mengikuti protokol kesehatan yaitu dalam bekerja harus menjaga jarak yang aman.

Kelima kepada penerima Kartu Sembako, pemerintah memberikan tambahan sebesar Rp 50.000 pada keluarga penerima sehingga menjadi Rp 200.00 untuk keluarga penerima yang akan diberikan selama enam bulan. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp 4,56 triliun.

Yang keenam, kepada calon penerima Kartu Pra Kerja, pemerintah akan mempercepat implementasi Kartu Pra Kerja, sekaligus untuk mengantisipasi para pekerja yang terkena PHK, para pekerja harian yang kehilangan penghasilan, para pengusaha mikro yang kehilangan pasar dan omzet agar dapat meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM. Alokasi anggaran yang disediakan di dalam Kartu Pra Kerja ini adalah sebesar Rp 10 triliun sehingga nanti setiap peserta Kartu Pra Kerja akan diberikan honor insentif Rp 1 juta per bulan selama 3 sampai 4 bulan.

Yang ketujuh untuk membantu daya beli pekerja di sektor industri pengolahan, pemerintah akan membayar PPh Pasal 21 yang selama ini dibayar sendiri oleh para pekerja dalam rangka memberikan tambahan penghasilan kepada pekerja di industri pengolahan. Alokasi yang disediakan sebesar Rp 8, 6 triliun.

Kedelapan, kepada para pelaku UMKM, OJK Otoritas Jasa Keuangan akan memberikan relaksasi kredit UMKM untuk nilai kredit di bawah Rp 10 miliar untuk tujuan usaha. Baik itu kredit yang diberikan oleh perbankan maupun oleh industri keuangan non bank. Asalkan digunakan untuk usaha akan diberikan penurunan bunga dan penundaan cicilan sampai 1 tahun. Oleh karena itu kepada tukang ojek, sopir, taksi yang sedang kredit kendaraan bermotor dan kredit mobil, nelayan yang sedang kredit perahu, tidak perlu khawatir membayar bunga dan angsuran, diberikan kelonggaran selama 1 tahun.

Pihak perbankan maupun industri keuangan non bank dilarang mengejar-ngejar angsuran apalagi menggunakan jasa penagihan atau debt collector itu dilarang dan saya minta kepolisian mencatat hal ini.
Sembilan, kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang sedang melakukan kredit kepemilikan rumah bersubsidi, pemerintah juga memberikan dua stimulus yaitu pemerintah memberikan subsidi bunga selama 10 tahun Jika bunga di atas 5% maka selisih besaran bunganya akan dibayar pemerintah.

Pemerintah juga akan memberikan subsidi bantuan uang muka bagi yang akan mengambil kredit rumah bersubsidi. Anggaran yang disiapkan Rp 1,5 triliun.

Mengutip quotes Presiden Jokowi dalam melawan wabah corona ini:  *Percayalah kita bangsa besar. Kita bangsa petarung, bangsa pejuang, insyaallah kita bisa, insyaallah kita mampu dalam menghadapi tantangan global yang berat saat ini*

Salam hormat
Muhammad Bayu Vesky
081371320442