Solusi Safari Atasi Fluktuasi Harga Gambir



Gambir merupakan salah satu komoditas unggulan Kabupaten Limapuluh Kota. Anjloknya harga gambir yang membuat para petani menjerit, hal itu menjadi perhatian pasangan Safaruddin-Rizki (SAFARI) untuk mengatasi persoalan tersebut.

Calon Wakil Bupati Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri menyampaikan sejumlah solusi untuk mengatasi anjloknya harga gambir pada salah satu sesi debat publik yang digelar KPU Limapuluh Kota, tadi malam, Sabtu (28/11).

"Harga gambir merupakan satu persoalan yang kompleks. Untuk mengatasinya kami menawarkan dua gagasan. Pertama, menyempurnakan konsep resi gudang dengan memastikan adanya dukungan anggaran dan modal. Secara teori resi gudang sudah baik, namun saat ini tidak berjalan sesuai konsep karena tidak adanya dukungan anggaran ataupun modal," ujar Rizki.

Menurutnya Putra Harau itu, dukungan anggaran dan modal tersebut bersumber dari sebagian kecil APBD yang bersifat stimulus sebagai bukti keseriusan dan keberpihakan pemerintah. Selain itu juga bersumber dari pinjaman daerah. 

"Ketika kita memiliki anggaran ataupun modal maka kita dapat membeli gambir petani dengan harga yang wajar pada saat harga anjlok. Ketika harga kembali stabil kita melepasnya ke pasar," ucapnya.

Solusi yang kedua, kata Rizki, pemerintah wajib mendorong pengusaha-pengusaha lokal untuk membuat dan memproduksi produk turunan gambir. Pemerintah juga harus berupaya untuk membangun komunikasi dengan berbagai pihak agar pasarnya terbuka. 

"Kami beberapa kali bertukar pendapat dengan salah seorang anak muda pengusaha gambir di Mungka, saat ini beliau sudah menyuplai ratusan kilogram produk turunan gambir ke salah satu industri farmasi di Bandung. Kami sampaikan kepadanya, bahwa SAFARI akan mendorongnya dan pengusaha-pengusaha lokal lainnya untuk terus bertumbuh dan berkembang. Kami akan mengkomunikasikan dengan berbagai pihak baik dalam dan luar negeri agar pasarnya bertambah luas," tutur Rizki.