Penerapan PPKM darurat, Ini pesan Ketua DPP IMM Riyan Betra Delza



Jakarta, SagoNews.com - 
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) Riyan Betra Delza  mengajak masyarakat khususnya para kader IMM untuk sama-sama menyukseskan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali pada 3 hingga 20 Juli 2021.

Rian berpesan kepada para kader IMM agar menyikapi aturan penerapan PPKM ini dengan bijak. Menurutnya langkah yang ditempuh pemerintah tersebut adalah langkah yang tepat sebagai ikhtiar bersama untuk memutus rantai penyebaran covid-19.

"Sebagai warga negara yang baik kita harus taat pada kebijaka yang diambil oleh pemerintah serta mendukung penuh setiap ikhtiar yang diambil untuk memutus penyebaran virus corona, karena ini merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah tapi juga masyarakat," kata Ketua DPP IMM Rian Betra Delza saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Rian mengatakan saat ini penularan virus corona sangat merisaukan dan sudah tidak terkendali. Kondisi itu diperparah pula dengan munculnya varian virus baru Delta yang penularannya lebih cepat ketimbang varian lama.

Maka dari itu, ia mendorong agar pemerintah dan masyarakat bahu-membahu menyukseskan kebijakan PPKM Darurat serta percepatan vaksinasi. Dengan demikian, Indonesia bisa segera keluar dari krisis pandemi.

"Mari kita kesampingkan dulu egoisme-egoisme pribadi, saatnya kita satu ikhtiar bersama untuk menghentikan penularan virus corona ini," katanya.

Menurutnya, kunci keberhasilan dari kebijakan pemerintah ini bergantung pada kepatuhan setiap warga negara dalam menjalankannya.

Ia juga berpesan agar masyarakar menaruh kepercayaan penuh kepada pemerintah agar program-program penanggulangan pandemi covid-19 dapat terealisasi demi kemaslahatan bangsa. 

"Kepercayaan kita kepada pemerintah dalam mengambil langkah penganggulangan pandemi mesti dioptimalkan, pemerintah tentu tidak bisa dibiarkan bekerja sendiri. Harus ada kesadaran dan tanggung jawab bersama mulai dari kesadaran individu, keluarga, hingga kelompok masyarakat" demikian Anwar Abbas. (Rel)